69:20 (69-21) Cela itu telah mematahkan hatiku, dan aku putus asa; aku menantikan belas kasihan, tetapi sia-sia, menantikan penghibur-penghibur, tetapi tidak kudapati. 69:21 (69-22) Bahkan, mereka memberi aku makan racun, dan pada waktu aku haus, mereka memberi aku minum anggur asam. 69:22 (69-23) Biarlah jamuan yang di depan mereka menjadi jerat, dan selamatan mereka menjadi perangkap. 69:23 (69-24) Biarlah mata mereka menjadi gelap, sehingga mereka tidak melihat; buatlah pinggang mereka goyah senantiasa! 69:24 (69-25) Tumpahkanlah amarah-Mu ke atas mereka, dan biarlah murka-Mu yang menyala-nyala menimpa mereka. 69:25 (69-26) Biarlah perkemahan mereka menjadi sunyi, dan biarlah kemah-kemah mereka tidak ada penghuninya.
Psa 69:Psa 69:28 (69-29) Biarlah mereka dihapuskan dari kitab kehidupan, janganlah mereka tercatat bersama-sama dengan orang-orang yang benar! 26 (69-27) Sebab mereka mengejar orang yang Kaupukul, mereka menambah kesakitan orang-orang yang Kautikam. 69:27 (69-28) Tambahkanlah salah kepada salah mereka, dan janganlah sampai Engkau membenarkan mereka! 69:29 (69-30) Tetapi aku ini tertindas dan kesakitan, keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku! 69:30 (69-31) Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan nyanyian syukur; 69:31 (69-32) pada pemandangan Allah itu lebih baik dari pada sapi jantan, dari pada lembu jantan yang bertanduk dan berkuku belah. 69:32 (69-33) Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; kamu yang mencari Allah, biarlah hatimu hidup kembali! 69:33 (69-34) Sebab TUHAN mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya dalam tahanan. 69:34 (69-35) Biarlah langit dan bumi memuji-muji Dia, lautan dan segala yang bergerak di dalamnya. 69:35 (69-36) Sebab Allah akan menyelamatkan Sion dan membangun kota-kota Yehuda, supaya orang-orang diam di sana dan memilikinya; 69:36 (69-37) anak cucu hamba-hamba-Nya akan mewarisinya, dan orang-orang yang mencintai nama-Nya akan diam di situ.
===========================================================================================================================================
Di negara kita ini banyak kasus pelanggaran HAM yang tidak diselesaikan dengan tuntas. Kasus-kasus kerusuhan yang bersifat nasional di tahun 1998, maupun yang berskala lokal. Para keluarga korban menantikan para pelakunya diadili secara hukum.
Di bagian kedua Mazmur 69 ini, pemazmur meminta Tuhan membalaskan secara adil perlakuan musuh yang telah memperlakukan dia secara jahat dan tidak adil. Pemazmur mengungkapkan kesengsaraan dirinya akibat ulah musuh-musuhnya. Fitnah keji para musuh membuat pemazmur hidup menanggung hinaan dan cemooh semua orang. Hidup menanggung kemiskinan mungkin masih tertahankan, tetapi hidup menanggung cemooh, dan perlakuan diskriminatif, sungguh tidak tertahankan. Itulah alasan mengapa pemazmur berharap agar para lawannya merasakan apa yang telah dialaminya. Mereka memberinya minum racun, maka sekarang ia berharap perjamuan mereka akan tidak menyehatkan mereka (22-23). Pemazmur bahkan sampai meminta pemazmur gar mereka dimusnahkan (29). Namun, pemazmur mengakhiri doanya dengan pujian kepada Allah (31-37). Pemazmur meyakini bahwa Allah akan bertindak adil. Ia berpihak pada orang yang tertindas dan miskin, serta akan membela mereka.
Bolehkah kita meminta pembalasan bagi para musuh yang menindas iman
kita? Ingat kasus yang berlarut-larut, misalnya yang menimpa satu gereja
di wilayah RI yang berdaulat, yang diperlakukan sangat diskriminatif
dan melawan hukum? Perjuangan gereja tersebut bukan membalas dendam
melainkan supaya keadilan ditegakkan. Kita hidup dalam zaman anugerah.
Kristus sudah menegakkan keadilan di kayu salib dengan kasih-Nya. Maka
kita tidak perlu meminta pembalasan. Akan tetapi, kita boleh meminta
agar keadilan Allah dinyatakan. Allah pasti menegakkan keadilan karena
itu adalah karakter-Nya.
0 komentar:
Posting Komentar