Pembacaan Alkitab: Ibrani 2:10-18; 5:5-10
11 Sebab Ia yang menguduskan
dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia
tidak malu menyebut mereka saudara,
12 kata-Nya: "Aku akan
memberitakan nama-Mu kepada saudara-saudara-Ku, dan memuji-muji Engkau di
tengah-tengah jemaat,"
13 dan lagi: "Aku akan
menaruh kepercayaan kepada-Nya," dan lagi: "Sesungguhnya, inilah Aku
dan anak-anak yang telah diberikan Allah kepada-Ku."
14 Karena anak-anak itu adalah
anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan
mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan
dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;
15 dan supaya dengan jalan
demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan
oleh karena takutnya kepada maut.
16 Sebab sesungguhnya, bukan
malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani.
17 Itulah sebabnya, maka dalam
segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi
Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk
mendamaikan dosa seluruh bangsa.
18 Sebab oleh karena Ia
sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang
dicobai.
Ibrani 5:5 Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri dengan
menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya:
"Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini",
6 sebagaimana firman-Nya
dalam suatu nas lain: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut
peraturan Melkisedek."
7 Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia
telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada
Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia
telah didengarkan.
8 Dan sekalipun Ia adalah
Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,
9 dan
sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi
bagi semua orang yang taat kepada-Nya,
10 dan Ia
dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah, menurut peraturan Melkisedek.
“HIDUP BARU”
Roma 6:4
Dengan
demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian,
supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh
kemuliaan Bapa.
RENUNGAN
Orang yang
telah dibaptis pasti tertarik untuk mengetahui anugerah Allah tetapi juga
prihatin tentang masa depan. Perubahan apakah yang seharusnya terjadi melalui
iman kita? Tepatnya bagaimana kita menangani hal berbeda sekarang sehingga kita
tunduk pada kehendak Allah (setidaknya bertekad untuk belajar melakukannya)?
Bagaimana kita belajar pada anugerah?
Yesus Kristus juga merasakan keprihatinan
yang sama saat memandang masa depan-Nya. Sebagai bagian dari Trinitas, Dia
biasa berhubungan dengan dunia. Namun di dalam tubuh manusia, Yesus mungkin
juga merasa khawatir – dan juga penolakan – yang kita alami saat menghadapi
masa depan. Namun di tengah kekhawatiran dan penolakan yang Yesus rasakan, Dia
menyerahkan diri untuk dibaptis demi “menggenapi seluruh kebenaran” [Matius
3:15 - Lalu
Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena
demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah."]. Segera
setelah keluar dari air, Yesus, manusia, merasakan kegembiraan persetujuan
Bapa. Tidak lama kemudian, Dia juga mendapatkan pencobaan dosis tinggi. Lalu
Dia mulai mewujudkan komitmen ke dalam tindakan.
Di sini juga melihat bahwa air adalah
pusat perjanjian Allah dengan kita, obat penyejuk bagi kekhawatiran kita.
Baptisan berfungsi sebagai suatu pengingat duniawi akan karunia Allah yang
lembut, tidak lekang, dan kuat serta janji-Nya beserta kita selama menjalani
misi hidup kita.
Doa:
Ya Allah, kami ingin menyenangkan-Mu,
tetapi kami juga takut akan apa yang tersedia bagi kami jika benar-banar tunduk
pada kehendak-Mu. Tolong kami bersandar kepada-Mu, janji-Mu, dan anugerah-Mu.
Amin.
1 komentar:
Yeshua turun ke dalam dunia bukan untuk melakukan kehendak-nya, melainkan kehendak Bapa. Tidak seperti malaikat-malaikat di jaman Yered yang turun dan meninggalkan tempat kediaman mereka di sorga lalu bercampur baur dengan anak-anak perempuan manusia sehingga mereka melahirkan para raksasa. Selengkapnya silakan lihat di blog https://kitabhenokh.wordpress.com/ dan https://harituhan.wordpress.com/
🕎✡️📜
Posting Komentar