1
Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
2 Bersyukurlah kepada Allah
segala allah! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
3 Bersyukurlah kepada Tuhan
segala tuhan! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
4 Kepada Dia yang seorang
diri melakukan keajaiban-keajaiban besar! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih
setia-Nya.
5 Kepada Dia yang menjadikan
langit dengan kebijaksanaan! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
6 Kepada Dia yang
menghamparkan bumi di atas air! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih
setia-Nya.
7 Kepada Dia yang menjadikan
benda-benda penerang yang besar; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih
setia-Nya.
8 Matahari untuk menguasai
siang; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
9 Bulan dan bintang-bintang
untuk menguasai malam! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
23 Dia yang mengingat kita
dalam kerendahan kita; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
24 Dan membebaskan kita dari
pada para lawan kita; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
25 Dia yang memberikan roti
kepada segala makhluk; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
26 Bersyukurlah kepada Allah
semesta langit! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya
“SELAMANYA”
Mazmur 100:4-5
4 Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan
nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah
kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!
5 Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya,
dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.
RENUNGAN
Saat kecil,
ayah berjanji mencintaiku selamanya. Namun beberapa tahun kemudian, ia
meninggalkan kami. Aku beranjak dewasa dan menikah. Suamiku berjanji akan
mencintaiku untuk selamanya; tetapi ia pun meninggalkan kami. Sayangnya,
pengalaman banyak mengajar kita bahwa saat orang memakai istilah selamanya,
yang mereka maksudkan adalah “selama itu membuatku senang” atau “hingga kau
gagal memenuhi harapanku”. Bagi kebanyakan kita, memiliki seseorang yang
mencintai kita selamanya, itu istilah romantik yang di dalam dunia nyata jarang
terjadi.
Itulah sebabnya aku begitu senang saat
seseorang benar-banar mengatakan, “Aku akan mencintaimu selamanya.” Bagi Allah,
selamanya tidak berarti “selama
engkau menyenangkanku” atau “hingga kau
mengacaukannya.” Kata-kata “untuk selama-lanya kasih setia-Nya” ditulis lebih
dari 40 kali di dalam Alkitab. Dan ini lebih daripada sekedar janji. Itulah kebenaran
akan sifat Allah. Dia akan selalu mengasihi kita karena kasih itulah Allah
sendiri. Dan itu berarti Dia benar-benar mengasihi kita selamanya.
0 komentar:
Posting Komentar