Rindu kepada kediaman Allah

Posted on
  • Selasa, 31 Juli 2012
  • by
  • Unknown
  • in
  • Pembacaan Alkitab: Mazmur 84
      1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Gitit. Mazmur bani Korah.
         2 Betapa disenangi tempat kediaman-Mu, ya TUHAN semesta alam!
         3 Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran TUHAN; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
         4 Bahkan burung pipit telah mendapat sebuah rumah, dan burung layang-layang sebuah sarang, tempat menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya TUHAN semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!
         5 Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu, yang terus-menerus memuji-muji Engkau. S e l a
         6 Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!
         7 Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat.
         8 Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion.
         9 Ya TUHAN, Allah semesta alam, dengarkanlah doaku, pasanglah telinga, ya Allah Yakub. S e l a
         10 Lihatlah perisai kami, ya Allah, pandanglah wajah orang yang Kauurapi!
         11 Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik.
         12 Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.
         13 Ya TUHAN semesta alam, berbahagialah manusia yang percaya kepada-Mu!

    “RUMAH ALLAH

    Ibrani 10:24-25
    24 Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.
    25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

    RENUNGAN

           Aku dibesarkan di bawah pemerintahan negara komunis, karena itu beribadah bukan kebiasaanku. Tetapi di usia menjelang 20 tahun, aku mulai mencari Allah. Dia memimpinku ke tempat orang bisa mengaku dan menyembah Yesus sebagai Allah dan Juruselamat. Aku senang bersekutu, tetapi aku pun khawatir apa yang mereka pikirkan tentang diriku. Lalu keluargaku mengikutiku beribadah ke gereja. Ada masalah timbul di dalam hatiku.
           Terkadang aku sangat malu beribadah di gereja karena di negara komunis orang beribadah dianggap sebagai orang gila. Butuh waktu selama 7 tahun sebelum aku dapat beribadah ke gereja dengan bebas hingga aku dipenuhi sukacita dan damai.
           Banyak alasan Allah ingin orang percaya bersekutu. Alasan terpenting, Dia tidak ingin kita hidup terpisah satu sama lain. Manusia tidak sempurna, tetapi Allah sempurna. Di gereja, kita menjadi sempurna saat kita mempelajari firman, mengambil bagian dalam pujian dan penyembahan, berdoa dengan orang percaya lainnya dan menghabiskan waktu berbagi dengan orang lain. Dengan begitu kita mengisi hari-hari kita dalam kehendak dan kemuliaan Allah.
                   

    0 komentar:

    Posting Komentar

     
    Copyright (c) 2012 Modified By: Yunus