Pembacaan Alkitab: Mazmur 84
1 Untuk
pemimpin biduan. Menurut lagu: Gitit. Mazmur bani Korah.
2 Betapa disenangi tempat
kediaman-Mu, ya TUHAN semesta
alam!
3 Jiwaku hancur karena
merindukan pelataran-pelataran TUHAN; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
4 Bahkan burung pipit telah
mendapat sebuah rumah, dan burung layang-layang sebuah sarang, tempat menaruh
anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya TUHAN semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!
5 Berbahagialah orang-orang
yang diam di rumah-Mu, yang terus-menerus memuji-muji Engkau. S e l a
6 Berbahagialah manusia yang
kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!
7 Apabila melintasi lembah
Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal
musim menyelubunginya dengan berkat.
8 Mereka berjalan makin lama
makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion.
9 Ya TUHAN, Allah
semesta alam, dengarkanlah doaku, pasanglah telinga, ya Allah Yakub. S e l a
10 Lihatlah perisai kami, ya
Allah, pandanglah wajah orang yang Kauurapi!
11 Sebab lebih baik satu hari
di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di
ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik.
12 Sebab TUHAN Allah
adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan
kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.
13 Ya TUHAN semesta
alam, berbahagialah manusia yang percaya kepada-Mu!
“RUMAH ALLAH”
Ibrani 10:24-25
24 Dan marilah kita saling memperhatikan supaya
kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.
25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah
kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati,
dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
RENUNGAN
Aku dibesarkan
di bawah pemerintahan negara komunis, karena itu beribadah bukan kebiasaanku.
Tetapi di usia menjelang 20 tahun, aku mulai mencari Allah. Dia memimpinku ke
tempat orang bisa mengaku dan menyembah Yesus sebagai Allah dan Juruselamat.
Aku senang bersekutu, tetapi aku pun khawatir apa yang mereka pikirkan tentang
diriku. Lalu keluargaku mengikutiku beribadah ke gereja. Ada masalah timbul di
dalam hatiku.
Terkadang aku sangat malu beribadah di
gereja karena di negara komunis orang beribadah dianggap sebagai orang gila.
Butuh waktu selama 7 tahun sebelum aku dapat beribadah ke gereja dengan bebas
hingga aku dipenuhi sukacita dan damai.
Banyak alasan Allah ingin orang percaya
bersekutu. Alasan terpenting, Dia tidak ingin kita hidup terpisah satu sama
lain. Manusia tidak sempurna, tetapi Allah sempurna. Di gereja, kita menjadi
sempurna saat kita mempelajari firman, mengambil bagian dalam pujian dan
penyembahan, berdoa dengan orang percaya lainnya dan menghabiskan waktu berbagi
dengan orang lain. Dengan begitu kita mengisi hari-hari kita dalam kehendak dan
kemuliaan Allah.
0 komentar:
Posting Komentar