Allah, perancang karya keselamatan

Posted on
  • Jumat, 03 Agustus 2012
  • by
  • Unknown
  • in

  • 29Ketika mereka sampai kepada Yakub, ayah mereka, di tanah Kanaan, mereka menceritakan segala sesuatu yang dialaminya, katanya: 30"Orang itu, yakni yang menjadi tuan atas negeri itu, telah menegor kami dengan membentak dan memperlakukan kami sebagai pengintai negeri itu. 31Tetapi kata kami kepadanya: Kami orang jujur, kami bukan pengintai. 32Kami dua belas orang bersaudara, anak-anak ayah kami; seorang sudah tidak ada lagi, dan yang bungsu ada sekarang pada ayah kami, di tanah Kanaan. 33Lalu kata orang itu, yakni yang menjadi tuan atas negeri itu, kepada kami: Dari hal ini aku akan tahu, apakah kamu orang jujur: dari kamu bersaudara haruslah kamu tinggalkan seorang padaku; kemudian bawalah gandum untuk meredakan lapar seisi rumahmu dan pergilah; 34lalu bawalah kepadaku saudaramu yang bungsu itu, maka aku akan tahu, bahwa kamu bukan pengintai, tetapi orang jujur; dan aku akan mengembalikan saudaramu itu kepadamu, dan bolehlah kamu menjalani negeri ini dengan bebas." 35Ketika mereka mengosongkan karungnya, tampaklah ada pundi-pundi uang masing-masing dalam karungnya; dan ketika mereka beserta ayah mereka melihat pundi-pundi uang itu, ketakutanlah mereka. 36Dan Yakub, ayah mereka, berkata kepadanya: "Kamu membuat aku kehilangan anak-anakku: Yusuf tidak ada lagi, dan Simeon tidak ada lagi, sekarang Benyaminpun hendak kamu bawa juga. Aku inilah yang menanggung segala-galanya itu!" 37Lalu berkatalah Ruben kepada ayahnya: "Kedua anakku laki-laki boleh engkau bunuh, jika ia tidak kubawa kepadamu; serahkanlah dia ke dalam tanganku, maka dia akan kubawa kembali kepadamu." 38Tetapi jawabnya: "Anakku itu tidak akan pergi ke sana bersama-sama dengan kamu, sebab kakaknya telah mati dan hanya dialah yang tinggal; jika dia ditimpa kecelakaan di jalan yang akan kamu tempuh, maka tentulah kamu akan menyebabkan aku yang ubanan ini turun ke dunia orang mati karena dukacita."

    =========================================================================================================================================

    Bayang-bayang masa lalu yang diliputi dosa dapat menghalangi kita dalam melihat karya agung Allah bagi dunia ini. Pengalaman hidup Yakub dapat mengingatkan kita bahwa di balik segala kesulitan dan kegagalan kita, ada Allah yang merancang keselamatan yang agung.

    Jika dahulu saudara-saudara Yusuf berhasil menipu Yakub mengenai kematian Yusuf, kini mereka harus menghadapi kenyataan bahwa mereka tidak dapat dipercayai oleh Yusuf dan juga Yakub. Yusuf menguji mereka untuk memastikan bahwa mereka tidak akan berbuat jahat di Mesir, sedangkan Yakub sama sekali tidak dapat memercayakan Benyamin kepada mereka. Sekalipun mereka tidak menceritakan tentang bagian terberat dalam pengalaman mereka di Mesir, yaitu dipenjarakan oleh Yusuf, Yakub tetap tidak percaya.

    Di sisi lain, kebohongan yang dilakukan oleh Yakub di masa lalu, kini juga telah menjadi duri dalam daging bagi dirinya. Yakub menjadi orang yang sulit percaya bahkan kepada anak-anaknya sendiri. Pengalamannya dalam menipu banyak orang di masa lalu, mungkin sekali telah membuat dirinya dikecam perasaan takut bahwa ia sedang dibohongi. Apalagi ketika Yakub melihat bahwa uang yang seharusnya dipakai untuk membeli gandum, ternyata masih ada. Mungkin Yakub mencurigai anak-anaknya ini telah menjual Simeon di Mesir. Yakub tidak dapat diyakinkan, bahkan ketika Ruben berniat menukarkan nyawa kedua anaknya dengan anak Yakub. Betapa hebat penderitaan batin dan rasa takut kehilangan anak yang ada di dalam diri Yakub, sehingga ia tidak dapat melihat bahwa di balik semua itu, ada Allah yang sedang merancang keselamatan bagi keturunan Yakub.

    Adakah kita saat ini tertindih oleh beban kesedihan dan penyesalan seperti yang dialami oleh Yakub? Ataukah kita seperti saudara-saudara Yusuf yang harus menerima konsekuensi dari kesalahan di masa lalu? Ingatlah bahwa Allah telah merancang karya keselamatan yang indah melalui kasih karunia-Nya bagi kita dalam Kristus. Percayalah kepada-Nya dan terimalah keselamatan kita.

    0 komentar:

    Posting Komentar

     
    Copyright (c) 2012 Modified By: Yunus