“BUATAN TANGAN”

Posted on
  • Kamis, 26 Juli 2012
  • by
  • doulospusat
  • in

  •     13 Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.

    Pembacaan Alkitab: Mazmur 139:13-18

         14 Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.
         15 Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah;
         16 mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya.
         17 Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya!
         18 Jika aku mau menghitungnya, itu lebih banyak dari pada pasir. Apabila aku berhenti, masih saja aku bersama-sama Engkau.

    “BUATAN TANGAN

    Mazmur 139:15
    Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah;

    RENUNGAN

           Nenek buyutku biasa duduk berjam-jam menjahit dan merajut. Aku paling ingat karyanya jang kusebuat “doily”. Doily adalah alas piring (serbet) atau dekorasi keset yang biasanya terbuat dari benang atau lenan. Nenek menaruhnya sebagai sandaran kursi atau alas lampu atau mangkuk di meja.
           Doily tersebut memiliki pola yang sangat rumit dan perlu waktu lama untuk membuatnya. Doily itu tidak bisa diproduksi massal; masing-masing harus dibuat dengan susah payah dan penuh kasih. Sedikit demi sedikit, hasil karya nenek buyutku mulai berbentuk. Ia benar-benar tahu tiap benang, tiap jahitan, dan tiap serat dari doily itu.
           Pemazmur mengatakan pada kita bahwa Allah membentuk kita dengan perhatian dan kepedulian yang sama seperti nenek buyutku membuat doily itu. Allah membuat kita secara pribadi dan unik. Dengan susah payah dan segenap kasih, Allah telah merajut kita. Dia mengenal kita masing-masing dengan intim dan menyeluruh lebih daripada nenek buyutku mengenal karyanya.
           Sejak semula, Allah telah mengenal kita. Dia telah merajut setiap kita dengan kasih dan kesabaran demi maksud khusus. Tiap kita adalah buatan tangan Allah.

    0 komentar:

    Posting Komentar

     
    Copyright (c) 2012 Modified By: Yunus