Pembacaan Alkitab: Mazmur 139:13-18
14 Aku bersyukur kepada-Mu
oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku
benar-benar menyadarinya.
15 Tulang-tulangku tidak
terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku
direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah;
16 mata-Mu melihat selagi aku
bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk,
sebelum ada satu pun dari padanya.
17 Dan bagiku, betapa sulitnya
pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya!
18 Jika aku mau menghitungnya,
itu lebih banyak dari pada pasir. Apabila aku berhenti, masih saja aku bersama-sama
Engkau.
“BUATAN TANGAN”
Mazmur 139:15
Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika
aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi
yang paling bawah;
RENUNGAN
Nenek
buyutku biasa duduk berjam-jam menjahit dan merajut. Aku paling ingat karyanya
jang kusebuat “doily”. Doily adalah
alas piring (serbet) atau dekorasi keset yang biasanya terbuat dari benang atau
lenan. Nenek menaruhnya sebagai sandaran kursi atau alas lampu atau mangkuk di
meja.
Doily
tersebut memiliki pola yang sangat rumit dan perlu waktu lama untuk
membuatnya. Doily itu tidak bisa
diproduksi massal; masing-masing harus dibuat dengan susah payah dan penuh
kasih. Sedikit demi sedikit, hasil karya nenek buyutku mulai berbentuk. Ia
benar-benar tahu tiap benang, tiap jahitan, dan tiap serat dari doily itu.
Pemazmur mengatakan pada kita bahwa Allah
membentuk kita dengan perhatian dan kepedulian yang sama seperti nenek buyutku
membuat doily itu. Allah membuat kita
secara pribadi dan unik. Dengan susah payah dan segenap kasih, Allah telah
merajut kita. Dia mengenal kita masing-masing dengan intim dan menyeluruh lebih
daripada nenek buyutku mengenal karyanya.
Sejak semula, Allah telah mengenal kita.
Dia telah merajut setiap kita dengan kasih dan kesabaran demi maksud khusus.
Tiap kita adalah buatan tangan Allah.
0 komentar:
Posting Komentar