Pembacaan Alkitab: Matius 15:10-20
10 Lalu Yesus
memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka:
11 "Dengar dan camkanlah:
bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar
dari mulut, itulah yang menajiskan orang."
12 Maka datanglah
murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Engkau tahu bahwa perkataan-Mu
itu telah menjadi batu sandungan bagi orang-orang Farisi?"
13 Jawab Yesus: "Setiap
tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di sorga akan dicabut dengan
akar-akarnya.
14 Biarkanlah mereka itu.
Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang
buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang."
15 Lalu Petrus berkata
kepada-Nya: "Jelaskanlah perumpamaan itu kepada kami."
16 Jawab Yesus: "Kamu pun
masih belum dapat memahaminya?
17 Tidak tahukah kamu bahwa
segala sesuatu yang masuk ke dalam mulut turun ke dalam perut lalu dibuang di
jamban?
18 Tetapi apa yang keluar dari
mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang.
19 Karena dari hati timbul
segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah
palsu dan hujat.
20 Itulah yang menajiskan
orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan
orang."
Matius 15:18
Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari
hati dan itulah yang menajiskan orang
RENUNGAN
“Awas!”
seruku, lalu berusaha mengelak saat seorang anak kecil oleng ke belakang
sementara ia mencoba menendang bola. Kejengkelan menyeruak dari dalam hatiku
saat melihat noda melihat noda kopi mengotori jaket kremku. Sayangnya, aku
tidak punya waktu untuk mengatakan apapun pada anak itu karenaia segera berlari
mengejar bola, melupakan kecelakaan kicil yang dibuatnya.
“Mengapa tidak ada seorang pun yang
mengawasi anak-anak itu?’ Aku merengut seperti di lakukan nenek bertahun lalu.
Lalu bertanya sendiri mengapa responsku berlebihan. Lagipula, bukankah ia hanya
anak kecil yang tengah bermain bola. Ia tidak bermaksud menyakiti.
Aku sama sekali tidak memikirkan
reaksiku; sikap itu keluar begitu saja, seperti kopi yang tumpah itu. Yesus
pernah mengingatkan para murid-Nya bahwa apa yang keluar dari mulut sebenarnya
keluar dari hati.
Alkitab mengingatkan kita berulang-ulang untuk
bersukacita. Jika hatiku penuh dengan sukacita, saat aku terguncang, sukacita
itulah yang akan keluar. Jika hatiku penuh dengan kasih, saat sesuatu atau
seseorang menghantamku, aku akan bereaksi dengan kasih. Aku berjanji untuk
lebih berhati-hati akan apa yang kutaruh dalam hatiku karena aku ingin yang
keluar itu adalah sukacita.
0 komentar:
Posting Komentar